Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno
Listiyarti menolak rencana pemerintah menambah jumlah paket soal Ujian
Nasional (UN). Menurutnya, rencana itu hanya akan membuat kian masif dan
sistemiknya kecurangan dalam UN.
"Tahun sebelumnya sudah banyak
kecurangan. Kami tak bisa terima paket soalnya ditambah karena
kecurangan UN akan semakin sistemik," kata Retno kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (18/9/2012) malam.
Diungkapkan
olehnya, apapun formulanya, pelaksanaan UN akan tetap dihiasi oleh
kecurangan. Pasalnya, terjadi kekeliruan besar karena kelulusan siswa
ditentukan oleh UN.
Retno menambahkan, penentuan kelulusan siswa
seharusnya dilakukan dengan tes secara alamiah yang dilakukan di tingkat
sekolah, sesuai kualitas daerah di mana sekolah itu beroperasi.
Ramai diberitakan, pemerintah berencana menambah jumlah paket soal pada UN 2013. Jika tahun sebelumnya digunakan lima paket soal, maka pada tahun depan UN akan menggunakan 20 paket soal.
Hal
itu dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan
kredibilitas UN, sejalan dengan rencana mengintegrasikan hasilnya
sebagai tiket masuk perguruan tinggi negeri. "Pemerintah jangan fokus
pada menekan kecurangan, lantas lupa berbicara kualitas," pungkas Retno.
Guru Tolak Penambahan Paket Soal UN
Sabtu, 22 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar